Terkadang kita hanya perlu merelakan, melepaskan apa yang memang tidak bisa kita pertahankan. Seperti: memilih untuk berbenah ketika jam kerja mau enggak mau akan memangkas waktu bekerja di hari tersebut. Tapi di sisi lainnya, ada hal baik yang juga terjadi.
Mungkin hidup memang hanya tentang tukar-menukar perasaan. Jika hal yang tidak menyenangkan terjadi, ada kebahagiaan lain yang siap menanti giliran tuk hadir. Sebuah perasaan tidak benar-benar mutlak berisi penuh. Selalu ada perasaan lain yang juga ikutan menimbrung, seakan tidak mau ketinggalan tempat berbagi hati.
Belakangan ini hati gue juga agak bercabang...rasanya. Tapi yang gue sadari semakin bercabang, semakin gue enggak mengenali perasaan itu. Terlalu bercampur ini dan itu, memenuhi setiap bagian yang kosong di dalam hidup, dan seketika menghambarkan semua rasa. Gue tiba pada sebuah fase tawar hati. Tidak optimis, namun juga tidak pesimis. Tidak berduka, tapi juga tidak bersukacita. Rasanya tawar dan padat. Enggan untuk diceritakan lebih lanjut, karena pun diri sendiri enggak ngerti mau jelasin gimana.
Setiap kata juga terlontar tak terarah. Ia dikeluarkan seadanya dan semaunya. Biar saja perasaan antah ini datang. Meski tidak ku jamu, tapi biarkan dia singgah sementara.
Comments
Post a Comment