Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

#dirumahaja

Hari ini saat gue nulis, hem maksud gue ngetik ini,  finally  gue sedang bekerja di rumah. Yap! Bersyukur pada akhirnya kantor gue menjalani  #WFH  alias  Work From Home  yang marak digaungkan belakangan ini. Belum lagi aksi tagar  #dirumahaja  juga semakin menggelora.  You know  dong gais, ini semua terjadi karena virus Covid-19 yang kian mewabah di dunia, hingga tidak mungkin jika Indonesia tidak ikutan terpapar. Berdiri di antara negara-negara tetangga lainnya, dan juga menjadi tempat persinggahan warga dunia lainnya, menurut gue wajar juga jikalau akhirnya Indonesia harus menerima konsekuensi epidemi ini. In other hands , gue tetap bersyukur. Bersyukur bukan artinya gue tertawa hingga lepas kendali di atas penderitaan orang lain. Atau, gue senyum-senyum ketika melihat banyak orang yang jatuh sakit bahkan meninggal setelah didera Covid-19. Tapi gue bersyukur karena faktanya, gue, dan (pastinya) kita semua masih diberikan kesempatan oleh Pencipta untuk melalui ini semua. Gu

Caraku Mencintai Aku

"You deserved to be happy." Pasti lumayan sering kan denger atau lihat ucapan tadi? Hampir semua self-healing mengedepankan konsep ini. Intinya, kamu berhak bahagia. Belakangan pikiranku lagi banyak banget isinya. Silih berganti antara pekerjaan, keluarga, mimpi, patah hati, dan sebagainya yang terasa tidak kunjung mati. Makin diem, malah makin kerasa muramnya. Aku coba cari, hem salah di mana ya? I tried my best so so so hard to find out what's going on at that time. Gue mencoba untuk kembali pada asal, yaitu back to God . Ini penting dan mandatori, tapi kok rasanya susah ya buka obrolan dengan Tuhan? Bahkan sudah baca Kitab Suci, udah nyanyi pujian, tapi kayak engga nemu aja celah buat curhat colongan ke Tuhan. Akhirnya memutuskan untuk rehat. Bukan sekadar rehat secara fisik, namun juga mental. Aku mulai belajar untuk mencintai diri sendiri melalui asupan-asupan baik bagi tubuh. Minum air putih lebih banyak, rajin mandi dan bersih-bersih, ganti cleans

Pikiran Kosong

Di perjalanan kita sering banget ketemu orang-orang baru. Tapi engga jarang juga ketemu orang yang sama. Sampe kadang kita mikir bentar, "Dia lagi, dia lagi." Atau ada yang mudheng ketemu orang yang sama, tapi engga pernah tahu sejarah kehidupannya, atau bahkan nama dan alamat tinggalnya pun tak pernah tahu. "Itu kayaknya yang kemarin deh..." Sama aja kayak hidup kamu dan juga aku. Nantinya kita akan sering ketemu orang-orang baru. Yang asing akan menjadi dekat, dan membuat dunia terisi, lalu kelewat bising dan pekat. Atau bisa saja yang asing akan tetap demikian. Tidak jadi dekat, karena hanya singgah sejenak di pelupuk mata, lalu pergi, berlalu, dan singgah di pelupuk mata orang lain. Atau mungkin kita bakal ketemu lagi dengan orang-orang yang sama. Mereka yang pernah sekadar halo-halo tanpa aba-aba, atau yang pernah sedekat nadi, lalu berlari sejauh matahari. Klise, namun ku tahu itu pasti terjadi. Entah hari ini, malam nanti, atau bisa saja kelak ketik